Kamis, 16 Oktober 2014

TUJUAN KITAB SYPNOPSIS INJIL LUKAS

Berdasarkan kalimat pembukaan, penulisan Injil Lukas dimaksudkan untuk memberitahukan Teofilus tentang kebenaran dari segala sesuatu yang telah diajarkan kepadanya.[3] Penulis Injil Lukas juga hendak menuliskan sebuah sejarah untuk meyakinkan orang-orang, terutama para penguasa bahwa kekristenan merupakan agama yang sah dan tidak perlu dicurigai.[3] Kita dapat menemukan di dalamnya kisah-kisah yang berisi perdebatan antara kekristenan dengan pihak penguasa.[3]
Melalui tulisannya, penulis Injil Lukas ingin menolong para pembacanya untuk memahami iman Kristen lebih baik lagi dengan cara menceritakan tentang kehidupan pelayanan dan pengajaran Yesus.[6] Untuk itu dia memberikan perhatian secara khusus terhadap fakta-fakta historis tentang Yesus dengan mempelajari dan menggunakan data-data dari laporan-laporan yang dibuat orang lain.[6]

TUJUAN INJIL SYNOPSIS MARKUS

Markus menulis Injil ini terutama untuk orang-orang Yunani atau Grika dan bangsa-bangsa lainnya yang berbicara bahasa Yunani di kekaisaran Romawi, berbeda dengan Matius rupanya yang menulis untuk orang-orang Yahudi. Hal ini dapat dilihat dari pilihan kata yang digunakan, referensi-referensi Perjanjian Lama yang dicantumkan, penjelasan tentang adat-istiadat orang Yahudi yang ditujukan kepada kaum non-Yahudi.
Markus juga menggunakan istilah Anak Allah untuk menyebut Tuhan Yesus (Markus 1:1), bandingkan dengan Matius yang menggunakan istilah Anak Daud (Matius 1:1) dan Lukas yang menggunakan istilah Anak Manusia dan Yohanes yang memakai istilah Firman atau bahkan Allah.

Menghujat Roh Kudus

Markus 3:
(28) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan. (29) Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat DOSA KEKAL." (30) Ia berkata demikian karena mereka katakan bahwa Ia KERASUKAN ROH JAHAT.

Jadi orang2 tersebut dengan jahatnya memutarbalikkan perbuatan Yesus yang benar dan mengutuk perbuatanNya di depan orang2, padahal mereka tahu bahwa Yesus tidak bersalah.
Mereka telah melihat melihat perbuatan2 Yesus yang disertai Roh Kudus, tapi mereka telah menghujat perbuatan Allah tersebut.

Apakah artinya?
Menurut saya, di sini yang dibedakan antara menghujat dalam daging dan menghujat dalam roh.
Anak Manusia adalah Yesus dalam kemanusiaanNya/daging.
Roh Kudus adalah Yesus dalam keilahianNya/Roh.

Jadi ayat2 di atas sama sekali tidak memperbolehkan manusia menghujat Yesus Kristus, justru menghujat Yesus Kristus sama saja dengan menghujat Roh Kudus, karena Yesus sejatinya adalah Anak Allah dan sejak awalnya selalu hidup dikandung Roh Kudus.

Menghujat Tuhan Yesus, sama saja dengan menghujat Allah.
Sama sekali tidak berbeda antara menghujat Tuhan Yesus dan menghujat Roh Kudus, karena Tuhan Yesuslah yang mengaruniakan Roh Kudus itu sendiri.

Injil Sinoptik



adalah Injil Perjanjian Baru dalam Alkitab yang ditulis oleh Matius, Markus, dan Lukas. Injil sinoptik seringkali menulis kisah yang sama tentang Yesus, namun dengan penjelasan dan panjang yang berbeda, namun memiliki urutan yang sama dan banyak menggunakan kata yang sama. Kemiripan di antara tiga buku tersebut sangat dekat sehingga banyak peneliti yang menandainya sebagai masalah sinoptik. Sekarang ini, para peneliti mendukung hipotesis dua-sumber, bahwa Lukas dan Matius mengambil sebagian dari Markus yang lebih awal.

Hampir semua isi Injil Markus dapat dijumpai di Injil Matius, dan ada banyak kemiripan Injil Markus dan Injil Lukas. Namun, Injil Matius dan Injil Lukas mempunyai banyak materi yang sama, yang tidak dijumpai dalam Injil Markus.