God is good all the Time
Kamis, 04 Desember 2014
Kamis, 16 Oktober 2014
TUJUAN KITAB SYPNOPSIS INJIL LUKAS
Berdasarkan kalimat pembukaan, penulisan Injil Lukas dimaksudkan untuk memberitahukan Teofilus tentang kebenaran dari segala sesuatu yang telah diajarkan kepadanya.[3] Penulis Injil Lukas juga hendak menuliskan sebuah sejarah untuk meyakinkan orang-orang, terutama para penguasa bahwa kekristenan merupakan agama yang sah dan tidak perlu dicurigai.[3] Kita dapat menemukan di dalamnya kisah-kisah yang berisi perdebatan antara kekristenan dengan pihak penguasa.[3]
Melalui tulisannya, penulis Injil Lukas ingin menolong para pembacanya untuk memahami iman Kristen lebih baik lagi dengan cara menceritakan tentang kehidupan pelayanan dan pengajaran Yesus.[6] Untuk itu dia memberikan perhatian secara khusus terhadap fakta-fakta historis tentang Yesus dengan mempelajari dan menggunakan data-data dari laporan-laporan yang dibuat orang lain.[6]
Melalui tulisannya, penulis Injil Lukas ingin menolong para pembacanya untuk memahami iman Kristen lebih baik lagi dengan cara menceritakan tentang kehidupan pelayanan dan pengajaran Yesus.[6] Untuk itu dia memberikan perhatian secara khusus terhadap fakta-fakta historis tentang Yesus dengan mempelajari dan menggunakan data-data dari laporan-laporan yang dibuat orang lain.[6]
TUJUAN INJIL SYNOPSIS MARKUS
Markus menulis Injil ini terutama untuk orang-orang Yunani atau Grika
dan bangsa-bangsa lainnya yang berbicara bahasa Yunani di kekaisaran
Romawi, berbeda dengan Matius rupanya yang menulis untuk orang-orang Yahudi. Hal ini dapat dilihat dari pilihan kata yang digunakan, referensi-referensi Perjanjian Lama yang dicantumkan, penjelasan tentang adat-istiadat orang Yahudi yang ditujukan kepada kaum non-Yahudi.
Markus juga menggunakan istilah Anak Allah untuk menyebut Tuhan Yesus (Markus 1:1), bandingkan dengan Matius yang menggunakan istilah Anak Daud (Matius 1:1) dan Lukas yang menggunakan istilah Anak Manusia dan Yohanes yang memakai istilah Firman atau bahkan Allah.
Markus juga menggunakan istilah Anak Allah untuk menyebut Tuhan Yesus (Markus 1:1), bandingkan dengan Matius yang menggunakan istilah Anak Daud (Matius 1:1) dan Lukas yang menggunakan istilah Anak Manusia dan Yohanes yang memakai istilah Firman atau bahkan Allah.
Menghujat Roh Kudus
Markus 3:
(28) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia
akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan. (29) Tetapi apabila seorang
menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah
karena berbuat DOSA KEKAL." (30) Ia berkata demikian karena mereka katakan
bahwa Ia KERASUKAN ROH JAHAT.
Jadi
orang2 tersebut dengan jahatnya memutarbalikkan perbuatan Yesus yang benar dan
mengutuk perbuatanNya di depan orang2, padahal mereka tahu bahwa Yesus tidak
bersalah.
Mereka telah melihat melihat perbuatan2 Yesus yang disertai Roh Kudus, tapi
mereka telah menghujat perbuatan Allah tersebut.
Apakah
artinya?
Menurut saya, di sini yang dibedakan antara menghujat dalam daging dan
menghujat dalam roh.
Anak Manusia adalah Yesus dalam kemanusiaanNya/daging.
Roh Kudus adalah Yesus dalam keilahianNya/Roh.
Jadi ayat2 di atas sama sekali tidak memperbolehkan manusia menghujat Yesus
Kristus, justru menghujat Yesus Kristus sama saja dengan menghujat Roh Kudus,
karena Yesus sejatinya adalah Anak Allah dan sejak awalnya selalu hidup
dikandung Roh Kudus.
Menghujat
Tuhan Yesus, sama saja dengan menghujat Allah.
Sama sekali tidak berbeda antara menghujat Tuhan Yesus dan menghujat Roh Kudus,
karena Tuhan Yesuslah yang mengaruniakan Roh Kudus itu sendiri.
Injil Sinoptik
adalah Injil Perjanjian Baru dalam Alkitab yang ditulis oleh Matius, Markus, dan Lukas. Injil sinoptik seringkali menulis kisah yang sama tentang Yesus,
namun dengan penjelasan dan panjang yang berbeda, namun memiliki urutan yang
sama dan banyak menggunakan kata yang sama. Kemiripan di antara tiga buku
tersebut sangat dekat sehingga banyak peneliti yang menandainya sebagai masalah sinoptik. Sekarang ini, para peneliti mendukung hipotesis dua-sumber, bahwa Lukas dan Matius mengambil sebagian dari Markus yang
lebih awal.
Langganan:
Postingan (Atom)